logo-icon

Berjuang untuk pemenuhan hak-hak Seksual dan Kesehatan Reproduksi

PROFIL LEMBAGA

Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kota Semarang adalah salah satu cabang PKBI Jawa Tengah yang berdiri sejak tahun 1970. Fokus utama PKBI Kota Semarang adalah isu-isu kesehatan reproduksi. Kegiatan awal mula PKBI Kota Semarang adalah kegiatan layanan klinik seperti layanan keluarga berencana (kontrasepsi) dengan sistem kafetaria, pengobatan infeksi menular seksual (IMS) serta promosi kesehatan.

Agenda dan Publikasi

17 Desember 2023

Untuk Menjadi Konselor Adiksi, Apakah Harus Berlatar Belakang Mantan Pengguna?

post-header

Sumber: Christina (https://unsplash.com/@wocintechchat)


Konseling adiksi merupakan bagian dari rangkaian proses rehabilitasi yang harus dijalani oleh pecandu (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif) NAPZA yang secara konsisten dan berkesinambungan untuk bisa terlepas dari kecanduan akan zat yang sudah digunakan. Konseling adiksi dilakukan dalam suatu ruangan yang tertutup untuk menjaga privasi dari individu tersebut, dengan konseling adiksi ini, individu akan mendapatkan bimbingan dan pendampingan dari seorang konselor adiksi sehingga dapat memiliki pemahaman, kemampuan, dukungan dan solusi terkait penanganan adiksi atau kecanduannya, maka dari itu dengan adanya konselor adiksi ini sangat membantu proses rehabilitasi pecandu NAPZA.

Konselor adiksi adalah salah satu profesi yang memberikan konseling, pemulihan atau biasa disebut rehabilitasi kepada penyalahguna narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (NAPZA) yang ingin keluar dari kecanduannya. Sehingga, tugas dari konselor adiksi ini akan membantu para penyalahguna keluar dari permasalahannya. Seorang konselor adiksi harus mampu memberikan kenyamanan dan kedekatan terhadap klien dan juga kepercayaan, sehingga dapat mendukung rehabilitasi yang dilakukan seperti yang sudah dijelaskan di awal. Konselor adiksi memiliki kategori jabatan fungsional seperti konselor adiksi ahli pertama, ahli muda, dan juga ahli madya. Hal tersebut ditetapkan berdasarkan jumlah kredit yang didapatkan oleh seorang konselor adiksi, konselor adiksi juga melakukan kemitraan dengan tenaga kesehatan lainnya dan juga psikolog, psikiater dan tenaga lainnya dalam mengoptimalkan pemulihan penyalahguna NAPZA.

Konselor adiksi PKBI Kota Semarang yaitu Tubagus Rueben M, Amd menjelaskan, bahwa dulu konselor adiksi memang sebagian besar adalah mantan pengguna NAPZA, alasannya karena mantan pengguna NAPZA yang telah pulih dari kecanduannya ingin mendedikasikan dirinya untuk membantu orang-orang dengan permasalahan yang sama. Selain itu, dengan berprofesi sebagai konselor adiksi, mereka tetap berada pada lingkungan positif, untuk mendukung pemulihannya. Tetapi hal itu bukanlah suatu hal yang harus, dan seiring berjalannya waktu, teman-teman yang ingin menjadi konselor adiksi juga harus memiliki ilmu tambahan sehingga sangat diwajibkan untuk menjalani sertifikasi konselor adiksi, yang berfungsi untuk meningkatkan kapasitas terkait pemahaman rehabilitasi, bagaimana cara melakukan pendampingan dan konseling kepada teman-teman yang memang berbeda jenis penggunaan, lalu bagaimana mendampingi keluarga si pecandu NAPZA, termasuk dengan bagaimana cara mengetahui tata laksana terkait kesehatan dan kejiwaan pecandu NAPZA, sehingga memang dibutuhkan hal-hal tersebut guna meningkatkan kompetensi.

Tubagus Rueben menambahkan penjelasannya, memang pada dasarnya konselor adiksi dahulu diambil karena basic pengalaman, karena diwajibkannya bersertifikat, ia mengikuti pelatihan dan On Job Training serta pemahaman-pemahaman yang sudah dijelaskan di atas. Bagaimana seorang konselor adiksi melakukan teknik konseling tidak dengan textbook tetapi dengan pembawaan diri sendiri, bagaimana meyakinkan klien percaya dengan proses konseling, lalu bagaimana membangun kepercayaan klien untuk bisa membebaskan atau membantu si klien untuk stop menggunakan NAPZA, hal tersebut merupakan tugas-tugas konselor untuk memberikan sudut pandang, cara berpikir, memberikan gambaran-gambaran dampak yang akan terjadi selama proses rehabilitasi agar klien merasa nyaman dan aman.

Karena semakin kompleksnya permasalahan klien, dapat berdampak terhadap kesehatan fisik dan mental konselor. Sehingga seorang konselor adiksi harus mampu memanajemen atau mengelola dirinya sendiri, dan perlu adanya supervisi klinis, supervisi klinis berfungsi untuk mengevaluasi kinerja konselor adiksi sekaligus sebagai media bagi konselor untuk merefleksikan praktiknya. Namun, meskipun banyak tantangan yang dihadapi sebagai konselor adiksi, profesi ini mempunyai manfaat yang sangat besar. Misi mulia untuk membantu para pecandu dan penyalahgunaan NAPZA untuk melepaskan diri dari ketergantungannya serta mendorong kemandirian dan keberfungsian sosial para klien, tentunya mempunyai nilai yang berfungsi untuk diri pecandu NAPZA.

Sumber:
https://ashefagriyapusaka.co.id/berita-rehabilitasi-narkoba/konselor-adiksi/ (ashefagriyapusaka.co.id),
https://kumparan.com/febriana-mayasarari/mengenal-lebih-dekat-profesi-konselor-adiksi-2-1wUjZTxiROG/full (kumparan.com)

Gallery

program

Griya ASA

Pendampingan dan penyuluhan pada kelompok beresiko tinggi HIV seperti pekerja seks, pengguna narkoba suntik, lelaki seks dengan lelaki, warga binaan penjara dan sebagainya.

Klinik Griya ASA

Menyediakan layanan kesehatan yang ramah terutama kesehatan reproduksi.

Griya PMTCT

Memberikan penyuluhan dan pengobatan pada wanita subur dan ibu hamil tentang pencegahan HIV.

KDS Dewi Plus

Mendampingi dan memberikan dukungan psikologisosial pada orang dengan HIV AIDS (ODHA).

Griya Muda

Memberikan pendidikan kesehatan reproduksi serta layanan konseling pada remaja.

Penelitian dan Pengembangan

Menyediakan pelayanan pendidikan, penelitian dan kemah kerja untuk masyarakat, akademisi dan peneliti terkait isuisu yang ditangani PKBI Kota Semarang.

mitra