logo-icon

Berjuang untuk pemenuhan hak-hak Seksual dan Kesehatan Reproduksi

PROFIL LEMBAGA

Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kota Semarang adalah salah satu cabang PKBI Jawa Tengah yang berdiri sejak tahun 1970. Fokus utama PKBI Kota Semarang adalah isu-isu kesehatan reproduksi. Kegiatan awal mula PKBI Kota Semarang adalah kegiatan layanan klinik seperti layanan keluarga berencana (kontrasepsi) dengan sistem kafetaria, pengobatan infeksi menular seksual (IMS) serta promosi kesehatan.

Agenda dan Publikasi

08 Agustus 2023

Support Group Meeting For PWID, Partners,Young PWID


Hari dan Tanggal Kegiatan: Senin, 24 Juli 2023
Tempat Kegiatan: Aula pertemuan Pasar bulu Lt.3 Barusari, Semarang
Peserta: Laki-laki sebanyak 17 orang dan Perempuan sebanyak 3 orang, dengan total peserta sebanyak 20 orang

Acara dimulai pukul 10.00 WIB yang dimana peserta yang terlibat ada yang sudah pernah ikut dalam kegiatan sebelumnya da nada diantaranya peserta yang baru ikut berkegiatan kali ini, kegiatan diawali dengan penyampaian informasi dari Ruben sebagai Koordinator Lapangan PKBI Kota Semarang untuk menjelaskan kenapa kegiatan ini dilakukan lagi. Dimana dalam penjelasannya Ruben menyampaikan bahwa ini merupakan lanjutan kegiatan yang dimana bertujuan untuk bisa melakukan pemeriksaan rutinan HIV kepada para peserta dan juga penyampaian sosialisasi seputar HIV dasar sebagai pengingat kembali bahwasannya ada faktor resiko yang kemungkinan saja bisa terjadi diantara kegiatan yang pertama ke yang kedua, karena peserta sebagian diantaranya masih aktif menggunakan alkohol dan sesekali NAPZA baik yang dihisap ataupun ada yang di suntikan. Kemudian acara diteruskan dengan pengisian absensi peserta yang dilakukan oleh Petugas Lapangan ( PL ) Maruli dan dibantu oleh Denny, dan setelah itu acara dilanjutkan dengan penyampaian paparan meteri oleh Nashrohah, Amd. Keb selaku penggung jawab program HIV Puskesmas ( PKM ) Pandanaran untuk menyampaian sosialisasinya seputar informasi HIV dasar yang bertujuan untuk kembali mengingatkan ke peserta bahwa adanya faktor resiko yang bisa terjadi yang diakibatkan dengan perilaku beresiko seperti, penggunaan jarum suntik yang masih bergantian atau efek penggunaan alkohol yang mana semua peserta hampir setiap harinya mengkonsumsi alkohol, sehingga ini yang juga memiliki potensi adanya aktifitas sexual akibat efek alkohol yang berlebihan. Bahkan fasilitator yang biasa dipanggil Oka ini juga menyinggung akibat perilaku beresiko yang dilakukan oleh peserta terutama yang laki – laki dan mereka memiliki pasangan tetap ( Istri ) ini yang sangat di khuwatirkan adanya resiko – resiko yang bisa saja terjadi,oleh sebab itu Oka dalam penyampaiannya sangat menekan bahwa hal beresiko yang dilakukan, maka peserta harus tahu juga bagaimana langkah pencegahannnya agar penularan virus HIV tidak terjadi pada pasangan suami, istri atau juga ibu ke anak pada proses kehamilannya, dan langkah pencegahan yang disampaikan yaitu, dengan ada kesetian pada pasangan, menghidari perilkau beresiko, menghentikan penggunaan NAPZA secara bertahap, lalu penggunaan Kondom dan juga sekilas ditambahkan dengan informasi seputar PrEP yang sangat disarankan pada pasangan PENASUN ( Pengguna Narkoba Suntik ).

Setelah Oka memberikan beberapa informasi dalam upaya pencegahan menjelang diakhir sosialisasi kemudian petugas layanan PKM Pandanaran memanggil satu per satu peserta untuk melakukan pengisian data seperti nama, NIK oleh Restu Ananda dan Rizka Amalia, yang kemudian diteruskan ke Sri Harningsih dan Sumarsono untuk dilakukan pengisian inform konsent dan pra konseling seta diberikan penjelasan akan tindakan medis yang akan diberikan pada tiap peserta, dan setelah itu oleh Dita Henry dilakukan tindakan pengambilan sempel darah untuk pengecekan virus HIV pada peserta. Dalam kegiatan ini juga dihadiri perwakilan dari bidang P2P Dinas Kesehatan Kota Semarang ( DKK ) Sumarsono dan Sumeni yang ikut membantu dalam pengisian inform konsent dan juga pengisian link anti stigma yang ini sedang dilakukan oleh DKK untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat akan HIV / AIDS serta stigma masyarakat bila ada orang disekitarnya yang terpapar virus HIV.

Kemudian di sela – sela menunggu hasil tes HIV kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab yang dimulai oleh Ruben dan Oka dengan membuka pertatanyaan, dan kemudian dilanjutkan dengan adanya pertanyaan yang disampaikan oleh beberap peserta yang bertanya seputar bagaimana gejala awal orang yang HIV ditubuh seseorang dan juga ada yang menanyakan seputar Hepatitis karena hampir semua peserta yang terlibat di kegiatan ini mereka hampir setiap harinya mengkonsumsi alkohol. Dan pertanyaan peserta mulai dijawab satu per satu oleh Oka dan juga dibantu oleh Maruli menjelaskan terkait hepatitis. Sambil proses diskusi lalu kembali peserta dipanggil untuk dibacakan hasil tes HIV serta konseling agar peserta dapat menghidari perilaku beresiko dan bisa keluar dari kebiasaan yang bisa menyebakan faktor resiko yang bisa merugikan diri sendir dan jua pasangannya, total peserta yang terlbat 20 orang, 17 laki – laki, 3 perempuan, dan hasil tes HIV semua peserta NON REAKTIF. Diujung kegiatan kembali Maruli dan Denny selaku PL dan juga pendamping mengingatkan agar peserta mau dengan sukarela melakukan pemeriksaan kesehatannya secara berkala dan rutin, baik tes HIV dan jugamengarahkan untuk memastikan juga status Hepatitis mereka, dan keudian diakhir selain menyelesaikan administrasi untuk kebutuhan laporan kegiatan, juga diberikannya makan dan snack bagi peserta dan Tim VCT Mobile PKM Pandanaran yang telah disiapkan oleh Penanggung jawab kegiatan (BL 46 ) Support Group Meeting for PWID, Partner adn Young PWID.



Proses Administrasi peserta

Proses Pra Konseling

Proses Pengambilan darah Tes HIV

Sosialisasi

Gallery

program

Griya ASA

Pendampingan dan penyuluhan pada kelompok beresiko tinggi HIV seperti pekerja seks, pengguna narkoba suntik, lelaki seks dengan lelaki, warga binaan penjara dan sebagainya.

Klinik Griya ASA

Menyediakan layanan kesehatan yang ramah terutama kesehatan reproduksi.

Griya PMTCT

Memberikan penyuluhan dan pengobatan pada wanita subur dan ibu hamil tentang pencegahan HIV.

KDS Dewi Plus

Mendampingi dan memberikan dukungan psikologisosial pada orang dengan HIV AIDS (ODHA).

Griya Muda

Memberikan pendidikan kesehatan reproduksi serta layanan konseling pada remaja.

Penelitian dan Pengembangan

Menyediakan pelayanan pendidikan, penelitian dan kemah kerja untuk masyarakat, akademisi dan peneliti terkait isuisu yang ditangani PKBI Kota Semarang.

mitra